1. Shiddiq (benar), mustahil ia Kizib (dusta). Ertinya, Nabi dan Rasul bersifat benar, baik dalam tutur kata maupun perbuatannya, yakni sesuai dengan ajaran Allah SWT. “Dan Kami menganugerahkan kepada mereka sebahagian rahmat Kami, dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi mulia”.(Quran, Surah Maryam, 19:50).
2. Amanah (dapat dipercaya), mustahil Khianat (curang). Ertinya, para Nabi dan Rasul itu bersifat jujur dalam menerima ajaran Allah SWT, serta memelihara keutuhannya dan menyampaikannya kepada umat manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Mustahil mereka menyelewengkan atau berbuat curang atas ajaran Allah SWT.
3. Fathonah (pandai/cerdas), mustahil Jahlun (bodoh). Ertinya, para Nabi dan Rasul itu bijaksana dalam semua sikap, perkataan, dan perbuatannya atas dasar kecerdasannya. Dengan demikian mustahil mereka dapat dipengaruhi oleh orang lain.
3. Fathonah (pandai/cerdas), mustahil Jahlun (bodoh). Ertinya, para Nabi dan Rasul itu bijaksana dalam semua sikap, perkataan, dan perbuatannya atas dasar kecerdasannya. Dengan demikian mustahil mereka dapat dipengaruhi oleh orang lain.
4. Tabliq (Menyampaikan wahyu kepada umatnya), mustahil Kitman (menyembunyikan wahyu). Ertinya, para Nabi dan Rasul itu pasti menyampaikan seluruh ajaran Allah SWT sekalipun mengakibatkan jiwanya terancam. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan orang-orang yang ummi (buta huruf), “Sudahkah kamu masuk Islam ?”. Jika mereka telah masuk Islam, niscaya mereka mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah maha melihat akan hamba-hamba-Nya. (Quran, S.Ali Imran, 3:20)
Satu sifat Jaiz para Nabi dan Rasul, yaitu Arodhul Basyariyah, ertinya mereka juga memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia pada umumnya, seperti ; makan, minum, tidur, sakit dan lain-lain sebagainya.
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
ReplyDeleteأَعُوْذُ بِاللِه مِنَ الشََّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Saya pernah membahas tataletak SIFAT = dalam ASMA ul HUSNA . SIFAT 20 maupun Sifat wajib Rasul Allah swt.
Kenapa tidak bisa diletakan disembarang tempat [ misal : sifat no. 5 - ditukar dengan no. 3 ] (misal ) . ternyata akibatnya besar bahkan dapat membatalkan seluruh sifat tersebut.
Saya kasih contoh sifat Rasul Allah swt :
1.- SIDIQ -[ jujur / benar ] sebagai modal dasar. Pertama-tama Penyampai amanah harus punya sifat jujur, kalau tidak , maka dia gugur sebagai penyampai – dan SIDIQ ini harus diletakan pada awal syarat , tidak bisa disimpan di no: 2 atau 3 atau 4.
2,- AMANAH – [ dapat dipercaya ] Kedudukan amanah ini harus pada no: 2 – tidak bisa disimpan di no : 1 atau 3 atau 4, karena berbahaya.Setelah jujur baru dapat dipercaya ,
3.- Fathonah – [ cerdas ] kedudukan urutan ini adalah benar . Jadi bukan Tabligh didahulukan , nantinya atau akibatnya seluruh sifat akan gugur apabila salah meletakan urutan sifat….tidak mungkin berita disampaikan oleh orang bodoh….apa jadinya dunia…
4,- Tabligh – [ penyampai / menyampaikan ] adalah sifat terakhir.
Kalau setelah Tabligh kemudian Fathonah ,.... jadi yang Tabligh ini boleh orang yang bodoh atau orang yang tidak berilmu.
Note : Antara Fathonah dan Tabligh tidak bisa ditukar tempat . karena setelah si FULAN itu JUJUR dalam segala hal , maka pasti dapat menyimpan / memegang AMANAH – kemudian bagaimana agar AMANAH ini sampai ketujuannya , dapat dimengerti sama yang menerima amanah dan dilaksanakan tugas-tugas yang ada di amanah tsb , …..Maka dia harus terlebih dahulu punya watak yang CERDAS [ fathonah ].dan setelah cerdas dalam menerangkan amanah tersebut… nah ….baru …baru TABLIGH [ disampaikan ].
Kalau Amanah yang disampaikan kepada umat tidak dengan kecerdasan , maka umat sulit untuk mengerti tujuan amanah tersebut.karena berat / ringannya amanat dalam pandangan umat , tergantung bagaimana kecerdasan cara penyampaian.
Orang tolol / bodoh dilarang tabligh.nantinya jadi ngawur.
Orang licik/curang dilarang tabligh.nantinya jadi pembohong.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
لا تجتمع هذه الأمة على ضلا
“Umat ini tidak akan bersepakat diatas kesesatan.”
(HR. Asy-Syafi’I dalam Ar-Risalah)
http://thesaltasin.wordpress.com/category/al-quran-teks-dan-terjemahan/
oh.. itu betul sekali. terima kasih sudah mengingatkan ttg urutan sifat ini. suami sy sedang cari materi tuk disampaikan dihadapan anak2 dlm rangka maulid nabi tuk mengenalkan akhlag yg baik ni kpd mereka, thank u ustadz... salam takzim...
ReplyDeletepohon copy yer
ReplyDelete