Awali doa dengan memuji Allah dan berselawat
Fudhalah bin ‘Ubaid radhiallahu ‘anhu mengisahkan berkata:
سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجِلَ هَذَا ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ لْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لْيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang berdoa dalam shalatnya, kemudian ia tidak memanjatkan shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam". Beliau pun bersabda: "Orang ini terlalu tergesah-gesah". Kemudian beliau memanggilnya lalu menegurnya atau mengatakan pada lainnya: "Jika salah seorang diantara kalian berdoa, maka mulailah dengan memuji Allah, menyanjung-Nya, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian berdoalah sesuai kehendaknya".
(HR. Tirmizi no.3477 dan Abu Dawud no.1481. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir menilai sanad hadits tersebut hasan)