Tuesday, July 20, 2021

Istighfar dan taubat

Istighfar dan Taubat

Berkaitan dengan keutamaan istighfar, Imam Al-Hasan Al-Bashri menyarankan kepada orang-orang yang mengalami kefakiran, sedikitnya anak dan keturunan, kekurangan bahan makanan, kemarau, dan kekeringan kebun-kebun untuk memperbanyak melakukan istighfar.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Imam Qurthubi ketika menceritakan tentang seorang lelaki yang mengadu kepada Imam Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan yang dialaminya, maka Imam Al-Hasan Al-Bashri mengatakan kepada lelaki tersebut, “Beristighfarlah kepada Allah!”. Orang yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, Beristighfarlah kepada Allah!”. Yang lain meminta kepadanya, “Doakanlah aku kepada Allah agar Allah Swt. memberiku anak!” Maka beliau mengatkan kepadanya, “Beristighfarlah kepada Allah!” Dan yang lain mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan kepadanya dengan jawapan yang sama pula, “Beristighfarlah kepada Allah!”.

Ramai orang yang datang mengadukan permasalahan hidup seperti kegersangan, kekeringan, kemiskinan, sedikitnya anak dan keturunan kepada Imam Al-Hasan Al-Bashri. Namun beliau hanya memberikan solusi berupa istighfar. Beliau tidak mengatakan menurut kehendaknya sendiri, melainkan berdasarkan firman Allah Swt. dalam Al-Quran.

Di dalam surat Nuh ayat 10-12 Allah Swt. berfirman:

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai’.” (Q.S. Nuh: 10-12)

Imam Qurthubi menjelaskan bahawa tiga ayat di atas menunjukkan bahwa istighfar adalah satu sebab diturunkannya rezeki dan hujan. Hal ini menjadi pelajaran berharga untuk kita semua tentang nilai yang terkandung dari istighfar.

Sedangkan Ibnu Katsir menerangkan bahawa jika seseorang bertaubat dan meminta ampunan kepada Allah Swt. serta mentaati-Nya, maka Allah Swt. akan memperbanyak rezeki orang tersebut, menurunkan hujan yang lebat disertai keberkahan dari langit, mengeluarkan keberkahan dari bumi.

Allah Swt. juga akan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, melimpahkan air susu perahan, memperbanyak harta dan anak-anak, menjadikan kebun-kebun dengan berbagai macam buah-buahan serta mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun tersebut.

Selain itu, istighfar dan taubat juga merupakan perintah langsung dari Allah Swt.

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat semurni-murninya.” (At-Tahrim: 8 )

Meskipun banyak dan besar, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa orang yang bertaubat dengan taubat yang semurni-murninya.

“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.” (Q.S. Az-Zumar: 53)