Monday, November 20, 2017

Skim Pelaburan Ahli KWSP - dana-dana PMB INVESTMENT menduduki 2 tempat teratas - jumlah pulangan 5 tahun sehingga 16 November 2017


DANA PATUH SYARIAH

Untuk dana dana unit amanah patuh Syariah (Equity Malaysia - Islamic) yg boleh dilaburkan di bawah Skim Pelaburan Ahli KWSP, dana-dana PMB INVESTMENT menduduki 2 tempat teratas dari segi jumlah pulangan 5 tahun sehingga 16 November 2017. Alhamdulillah.

Sumber: data dari syarikat penyelidikan Novagni seperti pada yg boleh dibaca dari portal i-akaun KWSP.

1) PMB SHARIAH AGGRESSIVE : 106.57%

2) PMB SHARIAH GROWTH : 77.00%

3) EASTSPRING INVESTMENTS DANA AL ILHAM : 53.82%

4) PUBLIC ISLAMIC SELECT TREASURES : 49.52%

5) AFFIN HWANG AIIMAN GROWTH : 45.58%

6) HONG LEONG DANA MAKMUR : 43.05%

7) PMB SHARIAH DIVIDEND : 42.95%

8) AMISLAMIC GROWTH : 41.75%

9) KENANGA SYARIAH GROWTH : 41.53%

10) CIMB ISLAMIC AL AZZAM EQUITY : 38.59%

*Prestasi lepas bukan jaminan prestasi masa dean suatu dana unit amanah.

Hubungi:
Ahmad Sanusi
Agency Manager
PMB INVESTMENT BERHAD
Whatsapp: +60192348786

25 Kelebihan Istighfar



Di zaman yang serba mencabar ini ada baiknya kita menjadikan Istighfar sebagai salah satu amalan kita, Untuk lebih membuat kita bersemangat melakukannya, berikut adalah huraian kelebihan dan manfaat dari berIstighfar.
1. MENGGEMBIRAKAN ALLAH
Rasulullah s.a.w bersabda, “Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan untanya yang hilang di padang pasir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. DICINTAI ALLAH
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.” (HR.Ibnu Majah)
3. DOSA-DOSANYA DIAMPUNI
Rasulullah bersabda, “Allah telah berfirman, "Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, nescaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).” (HR.Ibnu Majah, Tirmidzi)
Imam Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan ubat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan ubat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).
4. SELAMAT DARI API NERAKA
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka’. Rasulullah s.a.w bersabda,’ Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam’.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5. MENDAPAT BALASAN SYURGA
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”(QS. Ali’Imran: 135-136).
6. MENGECEWAKAN SYAITAN
Sesungguhnya syaitan telah berkata,”Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.”(HR.Ahmad dan al-Hakim).
7. MEMBUAT SYAITAN PUTUS ASA
Ali bin Abi Thalib r.a pernah didatangi oleh seseorang, "Saya telah melakukan dosa’. 'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’, kata Ali. Orang itu menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’. Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi,’Sampai bila?’ Ali menjawab,’ Sampai syaitan berputus asa dan merasa rugi.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8. MEREDAM AZAB
Allah berfirman, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).
9. MENGUSIR KESEDIHAN
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
10.MELAPANGKAN KESEMPITAN
Rasulullah s.a.w bersabda, "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11. MELANCARKAN REZEKI
Rasulullah s.a.w bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba boleh tertahan rezekinya kerana dosa yang dilakukannya.” (HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12. MEMBERSIHKAN HATI
Rasulullah s.a.w bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13. MENGANGKAT DERAJATNYA DI SYURGA
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di syurga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata,’Kerana istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad dengan sanad hasan).
14. MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH
Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda, 'Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.”(HR.Bukhari).
15. MENJADI SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERSALAH
Rasulullah bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16. BERSIFAT SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG SEJATI
Allah berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(iaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.”(QS.Ali’Imran: 15-17).
17. TERHINDAR DARI MENJADI ORANG YANG ZALIM
Allah berfirman,”…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”(QS. al-Hujurat: 11)
18. MUDAH MENDAPATKAN ANAK
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
19. MUDAH MENDAPATKAN AIR HUJAN
Ibnu Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,’Perbanyaklah istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98)
20. BERTAMBAH KEKUATANNYA
Allah berfirman,”Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52)
21. BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS.Nuh: 10-12).
22. MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG
Allah berfirman, "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31).
Aisyah berkata,”Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.”(HR.Bukhari).
23. KEBURUKANNYA DIGANTI DENGAN KEBAIKAN
Allah berfirman, "Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqan: 70).
“Dan dirikanlah solat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”(QS. Hud: 114).
24. BERCITRA SEBAGAI ORANG MUKMIN
Rasulullah bersabda,”Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyedari bahawa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahawa tiada Tuhan yang boleh mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin.”(HR.Ahmad).
25. BERKEPERIBADIAN SEBAGAI ORANG BIJAK
Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).

---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com
Pelaburan Unit Amanah Islam: www.unit-amanah-islam.blogspot.my

The Power of "Istighfar" - The Story From the Life of Imam Ahmad Bin Hanbal


This story about “Istighfar” is from the life of Imam Ahmad Bin Hanbal, who is considered as a renowned scholar of Islam and a famous theologian. Imam Ahmed is also considered to be the founder of the Hanbali school of fiqh (Islamic jurisprudence) and is one of the most celebrated Sunni theologians, often referred to as the “Sheikh ul-Islam” or the “Imam of Ahl al-Sunnah.”


During his old age, while Imam Ahmad was travelling he stopped by a town. After the prayers, he wanted to stay for the night in the masjid yard because he didn’t know anyone in the town. Owing to his humility, he hadn’t introduced himself to anyone thinking that if he did, he would be welcomed by many people.

Failing to recognize Ahmad bin Hanbal, the caretaker of the mosque refused to let him stay in the mosque. As Imam Ahmed was quite old, the caretaker had to drag him out of the mosque. On seeing this, a baker from a nearby place felt pity for this man (Imam Ahmad) and offered to be the host to him for the night. During his stay with the baker, Imam Ahmad observed that the baker would constantly recite Istighfar (seek forgiveness from Allah). Imam Ahmed asked the baker if the constant practice of saying Istighfar had any effect on him. The baker responded by telling Imam Ahmad that Allah had accepted all of his duas (supplications), except one. When he asked him what dua was it that hadn’t been accepted, the baker replied that he had been asking Allah to provide him the privilege to meet the famous scholar Imam Ahmad bin Hanbal.

On this, Imam Ahmad bin Hanbal said that Allah had not only listened to his dua but had dragged him onto his (the baker’s) doorsteps. [Summarized from Al Jumuah magazine, vol 19, issue 7]

This story is a reminder of the power of saying Istighfar (seeking forgiveness) frequently. Let’s remember that the prophet used to say Istighfar frequently during the day. Tafseer Al-Qurtubi states:

A man complained to Al-Hasan about a drought, and he said to him: “Pray to Allah for forgiveness.”

Another man complained to him of poverty and he said to him: “Pray to Allah to forgive you.”

Another man said to him: “Pray to Allah to bless me with a child.” He said: “Pray to Allah for forgiveness.”

Another complained to him that his garden was dry. He said to him: “Pray to Allah for forgiveness.”

He was asked about it and he said: “This is not my personal opinion, for Allah says in Surah Nooh (interpretation of the meaning): ‘Ask forgiveness from your Lord, verily, He is Oft Forgiving; He will send rain to you in abundance. And give you increase in wealth and children, and bestow on you gardens and bestow on you rivers.” Tafseer Al-Qurtubi (18/301-302)

One of the narrators of a Hadith was asked about the manner in which forgiveness is to be sought, to which he answered: “The Messenger of Allah (sallallaahu ’alayhi wa sallam) used to say: ‘Astaghfirullah! Astaghfirullah! (I beseech Allah for forgiveness, I beseech Allah for forgiveness)’.” [Sahih Muslim]

(iqrasenses)

---
Alfalah Consulting KL: www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment: www.islamic-invest-malaysia.com
Unit Amanah Islam: www.unit-amanah-islam.blogspot.my