Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Sesungguhnya Allah Ta'ala Maha Pemberi rahmat (kasih sayang). Bahkan sayangNya terhadap hamba-hambaNya lebih dari sayangnya seorang ibu kepada anaknya. Dengan kasih sayangNya, Dia menciptakan kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan rezeki kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan kesehatan kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan makan dan minum, pakaian serta tempat tinggal kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia menunjukkan kita kepada Islam dan Iman serta amal soleh. Dengan rahmatNya, Dia mengajarkan kepada kita apa yang tidak kita ketahui. Dengan rahmatNya, Dia memalingkan kejahatan musuh-musuh dari diri kita. Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Sesungguhnya Allah Ta'ala membela orang-orang yang telah beriman."
(Surah al-Hajj ayat 38).
Dengan rahmatNya, Dia menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,. Dengan rahmatNya, Dia memasukkan hamba-hambaNya yang beriman dan yang beramal soleh ke dalam syurga. Dengan rahmatNya, Dia menyelamatkan mereka dari neraka.Segala sesuatu semuanya adalah berkat rahmat Allah Ta'ala. Oleh kerananya seorang muslim perlu mengetahui faktor penyebab, Allah Ta'ala memberikan rahmat kepada makhlukNya, iaitu:
Pertama : Berbuat Ihsan semasa beribadah.
Berbuat Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala dengan menyempurnakan ibadah kepadaNya dan merasa diawasi oleh Allah Ta'ala, bahawasanya kamu beribadah kepada Allah Ta'ala, seolah-olah kamu melihatNya, maka jika kamu tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu, dan berbuat baik kepada manusia semaksima mungkin, baik dengan ucapan, perbuatan, harta, dan kedudukan. Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Surah al-A'raf ayat 56)
Kedua : Bertakwa dan mentaati perintah-perintah Allah Ta'ala dan menjauhi larangan-Nya.
Dan di antara sebab-sebab yang paling utama untuk mendapatkan rahmat Allah Ta'ala adalah bertakwa kepadaNya dan menaatiNya dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, seperti mengeluarkan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahiq), beriman dengan ayat-ayat Allah Ta'ala, dan mengikuti RasulNya. Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmatKu untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. (Iaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi." (Surah al-A'raf ayat 156-157)
Ketiga : Kasih sayang kepada makhluk-makhluk-Nya.
Kasih sayang kepada makhluk-makhlukNya baik manusia maupun binatang. Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda maksudnya, "Orang-orang yang penyayang, maka Allah Ta'ala akan menyayangi mereka (memberikan rahmat kepada mereka), sayangilah/ kasihlah penduduk bumi, nescaya penduduk langit akan menyayangi kalian."
(Hadis Riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi)
Dan hal itu lebih ditekankan lagi kepada orang-orang fakir dan miskin yang sangat memerlukan. Sedangkan balasan (ganjarannya) sesuai dengan perbuatan, sebagaimana kita berbuat baik, maka kita akan mendapatkan balasan dari kebaikan tersebut.
Keempat : Beriman, berhijrah dan berjihad dijalan Allah Ta'ala.
Beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Surah al-Baqarah ayat 218).
Maka orang-orang yang beriman selalu mengharapkan rahmat Allah Ta'ala setelah mereka melaksanakan sebab-sebab mendapatkan rahmat iaitu iman, hijrah, dan berjihad di jalan Allah Ta'ala. Adapun hijrah meliputi berpindah dari negeri orang bukan Islam ke negeri orang Islam dan meninggalkan apa yang dilarang Allah Ta'ala dan RasulNya Sallallahu 'Alaihi Wasallam, sebagaimana Rasululullah Sallallahu 'aAlaihi Wasallam bersabda maksudnya, "Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Ta'ala." (Muttafaq 'alaih).
Sedangkan jihad mencakup jihad melawan hawa nafsu dalam menaati Allah Ta'ala, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam, "Orang yang berjihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya dalam menaati Allah Ta'ala."
(Hadis Riwayat al-Baihaqi).
Sebagaimana jihad meliputi pula jihad melawan syaitan dengan menyelisihinya dan bersungguh-sungguh untuk mendurhakainya dan jihad dalam memerangi orang-orang kafir dan jihad terhadap orang-orang munafik dan pelaku-pelaku maksiat baik dengan tangan, kemudian (jika tidak mampu) dengan lisan, kemudian (jika tidak mampu juga), maka dengan hati.
Kelima : Mendirikan solat, menunaikan zakat, dan mentaati Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam.
Mendirikan solat, menunaikan zakat, dan mentaati Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat, dan ta'atlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat." (Surah an-Nur ayat 56).
Keenam : Berdoa kepada Allah Ta'ala untuk mendapatkannya dengan bertawasul dengan nama-namaNya yang Maha Pengasih (ar-Rahman) lagi Maha Penyayang (ar-Rahim) atau yang lainnya dari nama-namaNya yang Agung/ Indah, seperti kamu mengatakan :
"Ya Rahman Wahai Yang Maha Penyayang), sayangilah aku (rahmatilah aku), ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmatMu yang luas yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni dosaku dan menyayangiku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (Surah al-Kahfi ayat 10).
Dan Allah Ta'ala juga berfirman, maksudnya, "Dan Allah memiliki Asma'ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma'ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah-ertikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Surah al-A'raf ayat 180).
Maka hendaklah seseorang memohon setiap permintaannya dengan nama yang sesuai dengan permintaannya itu untuk mendapatkannya. Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepadaKu, nescaya akan Kuperkenankan bagimu'." (Sursh al-Mukmin ayat 60).
Dan firman Allah Ta'ala dalam ayat yang lain bermaksud, "Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik."
(Surah al-Mukminun ayat 118).
Sungguh Allah Ta'ala telah menyuruh (kita) berdoa dan menjamin ijabah (mengabulkan doa tersebut) dan Dia Maha Suci yang tidak pernah mengingkari janji.
Ketujuh : Mengikuti al-Quran al-Karim dan mengamalkannya.
Mengikuti al-Quran al-Karim dan mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman, yang bermaksud, "Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Surah al-An'am ayat 155).
Kelapan : Menaati Allah Ta'ala dan RasulNya Sallallahu 'Alaihi Wasallam sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat." (Surah Ali 'Imran ayat 132).
Kesembilan : Mendengarkan dan memperhatikan dengan tenang ketika dibacakan al-Quran al-Karim.
Mendengarkan dan memperhatikan dengan tenang ketika dibacakan al-Quran al-Karim. Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat."
(Surah al-A'raf ayat 204).
Kesepuluh : Istighfar, memohon ampunan dari Allah Ta'ala.
Istighfar, memohon ampunan dari Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, maksudnya, "Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat."
(Surah an-Naml ayat 46).
Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita beramal dengan sepuluh sifat-sifat di atas yang menyebabkan turunnya rahmat Allah Ta'ala Jika rahmat Allah Ta'ala kita perolehi di dunia maka hidup kita akan tenang , bahagia, terhindar daripada musibah dan memudahkan kita beramal ajaran Islam. Begitu pula apabila kita mendapat rahmat Allah Ta'ala di akhirat maka kita akan di masukkan kedalam syurga. Kerana kita masuk syurga dengan rahmat Allah Ta'ala bukan kerana banyaknya amalan kita.
Wallahu a'lam.
Sumber: Diterjemahkan dari Kitab "An-Nuqath al-'Asyarah
adz-Dzahabiyah", Syaikh Abdur Rahman ad-Dusari.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com
Pelaburan Unit Amanah Islam: www.unit-amanah-islam.com
Pelaburan Unit Amanah Islam: www.unit-amanah-islam.com