Wednesday, August 29, 2012

Keistimewaan Sedekah: dari Quran dan Hadith


Quran


Bandingan (sedekah) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji dan (ingatlah), Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan Allah Maha Luas (rahmat) kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya. (surah Al-Baqarah, 2: 261)

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.  (Quran surah Al-Baqarah, 2: 274)

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah . Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.  
(surah Al-Baqarah, 2: 276)



Dan belanjakanlah (dermakanlah) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada kamu sebelum sampai ajal maut seseorang dari kamu, ( kalau tidak ) maka ia ( pada saat itu ) akan merayu dengan berkata : Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya jika Engkau lambatkan kedatangan ajalku sekejap lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang yang soleh. (Al-Munafiquun: 10)

Ambillah zakat dari sebahagian harta mereka, dengan zakat itu ia akan membersihkan dan menyucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka.  Sesunggunya dia kamu itu ( menjadi) ketenteraman buat mereka. Dan Allah( menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah mendengar lagi maha mengetahui. (At-taubah: 103)

Hadis


Dari Abu Hurairah r.a katanya : Seorang lelaki menghadap Rasulullah saw lalu bertanya: Wahai Rasulullah! Sedekah mana satu yang lebih besar? Nabi saw menjawab : Engkau bersedekah ketika sihat dan sangat sayangkan hartamu; ketika engkau takutkan kepapaan dan berharap hendakkan kaya-raya. Janganlah engkau bertangguh untuk bersedekah, sehingga apabila nyawa sampai ke kerongkong, barulah engkau berkata : Aku mahu bersedekah untuk si anu.. sekian untuk si anu dan sekian lagi untuk si anu. (H.R Al-Bukhari)

Sabda Rasulullah saw : “Sesungguhnya sedekah seseorang muslim itu memanjangkan umur dan mencegah dari mati dalam keadaan buruk dan Allah Taala pula menghapuskan sikap sombong dan membangga diri si penderma dengan sebab sedekahnya” (H.R. Tabrani )

Sabda Rasulullah s.a.w: "Bentengilah hartamu dengan zakat, ubati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana." (Hadis Riwayat: Imam Ath-Thabrani)

Tiap muslim wajib bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi s.a.w. menjawab, "Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersedekah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang memerlukan dan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi s.a.w. menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah." (Hadis Riwayat: Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Abu Dzarr R.a. berkata bahawa beberapa sahabat Rasulullah s.a.w. berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka solat sebagaimana kami solat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka boleh bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi s.a.w. lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan Tasbih adalah sedekah, Takbir sedekah, Tahmid sedekah, Tahlil sedekah, Amar Makruf sedekah, Nahi Mungkar sedekah, Berjimak dengan isteri pun sedekah." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah memuaskan nafsu syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahawa kalau dipuaskan nafsu syahwat di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (Hadis Riwayat: Imam Muslim)
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Tuesday, August 28, 2012

Mengenal 20 Sifat Allah SWT

Asyhadu an-laa ilaaha illallaah  (Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah), Wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah  (dan aku bersaksi Muhammad SAW adalah Utusan Allah).
Kalimat diatas menunjukkan pengakuan tauhid. Ertinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Tuhan. Allah adalah Tuhan dalam erti sesuatu yang menjadi maksud dan tujuan seseorang.
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang- orang yang berilmu [juga menyatakan yang demikian itu]. Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.2 Al-Baqara :18)
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.59. Al-Hasr :18)
Sebagai Khalik, Allah swt memiliki sifat-sifat yang tentunya tidak sama dengan sifat yang dimiliki oleh manusia ataupun makhluk lainnya. Mengenal sifat-sifat Allah dapat meningkatkan keimanan kita.
Seseorang yang mengaku mengenal dan meyakini Allah itu ada namun ia tidak mengenal sifat Allah, maka ia perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20, diantaranya :
1. Wujud
Sifat Allah yang pertama yaitu Wujud. Wujud ertinya ada. Umat muslim yang beriman meyakini bahwa Allah swt ada. Untuk itulah kita tidak boleh meragukan atau mempertanyakan keberadaanNya. Keimanan seseorang akan membuatnya dapat berpikir dengan akal sehat bahwa alam semesta beserta isinya ada karna Allah yang menciptakannya.
Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam“ (QS. Al-A’raf :54)
2. Qidam
Qidam bererti dahulu atau awal. Sifat Allah ini menandakan bahawa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan.
Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu“ (QS. Al-Hadid :3)
3. Baqa’
Sifat Allah Baqa’ yaitu kekal. Manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk lainnya selain Allah akan mati dan hancur. Kita akan kembali kepadaNya dan itu pasti. Hanya Allah lah yang kekal.
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan“ (QS. Ar-Rahman :26-27)
4. Mukhalafatu lil hawadits
Sifat Allah ini ertinya adalah Allah berbeza dengan ciptaanNya. Itulah keistimewaan dan Keagungan Allah swt.
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat“ (QS. Asy-Syura :11)
5. Qiyamuhu binafsihi
Sifat Allah selanjutnya iaitu Qiyamuhu binafsihi, yang ertinya Allah berdiri sendiri. Allah menciptakan alam semesta, membuat takdir, menghadirkan surga dan neraka, dan lain sebagainya, tanpa bantuan makhluk apapun. Berbeda dengan manusia yang sangat lemah, pastinya membutuhkan satu sama lain.
ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya“ (QS. Ali-Imran :2)
6. Wahdaniyyah
Sifat Allah Wahdaniyyah iaitu esa atau tunggal. Hal ini sesuai dengan kalimat syahadat, Asyhadu alaa ilaa ha illallah, Tiada Tuhan selain Allah.
Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain ALLAH, tentulah keduanya itu sudah rosak binasa. Maka Maha Suci ALLAH yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan“ (QS. Al-Anbiya :22)
7. Qudrat
Qudrat adalah berkuasa. Sifat Allah ini bererti Allah berkuasa atas segala yang ada atau yang telah Ia ciptakan. Kekuasaan Allah sangat berbeda dengan kekuasaan manusia di dunia.
Allah memiliki kuasa terhadap hidup dan mati segala makhluk. Kekuasaan Allah itu sungguh besar dan tidak terbatas, sedangkan kekuasaan manusia di dunia dapat hilang atas kuasa Allah swt.
Sesungguhnya ALLAH berkuasa atas segala sesuatu“ (QS. Al-Baqarah :20)
8. Iradat
Iradat bererti berkehendak. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt memiliki kehendak atas semua ciptaanNya. Bila Allah telah berkehendak terhadap takdir atau nasib seseorang, maka ia takkan dapat mengelak atau menolaknya. Manusia hanya dapat berusaha dan berdoa, namun Allah lah yang menentukan. Kehendak Allah ini juga atas kemauan Allah tanpa ada campur tangan dari manusia atau makhluk lainnya.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki” (QS. Hud: 107)
9. Ilmu
Ilmu ertinya mengetahui. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal yang tidak terlihat. Tiada yang luput dari penglihatan Allah.
Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu akan memberitahukan kepada ALLAH tentang agamamu (keyakinanmu), padahal ALLAH mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu”  (QS. Al-Hujurât :16)
10. Hayat
Sifat Allah Hayat atau Hidup. Namun hidupnya Allah tidak seperti manusia, kerana Allah yang menghidupkan manusia. Manusia akan mati, Allah tidak mati, Ia akan hidup terus selama-lamanya.
Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur” (QS. Al-Baqarah :255)
11. Sam’un
Sifat Allah Sam’un atau mendengar. Allah selalu mendengar semua hal yang diucapkan manusia, meskipun ia berbicara dengan halusnya atau tidak terdengar sama sekali.
Pendengaran Allah tidak terbatas dan tidak akan pernah sirna.
Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“ (QS. Al-Maidah :76)
12. Basar
Basar artinya melihat. Penglihatan Allah juga tidak terbatas. Ia dapat melihat semua yang kita lakukan meskipun kita melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi.
Allah mampu melihat, baik yang besar maupun yang kecil, yang nyata maupun tidak dilihat mata. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah Maha Sempurna.
Sesungguhnya ALLAH mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ (QS. Al-Hujurat :18)
13. Kalam
Kalam ertinya berfirman. Sifat Allah ini dapat kita lihat dengan adanya Al Quran sebagai petunjuk yang benar bagi manusia di dunia. Al Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung“ (QS. An-Nisa :164)
14. Qadirun
Sifat Allah ini bererti Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa.
Allah tidak lemah, Ia berkuasa penuh atas seluruh makhluk dan ciptaanNya.
Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ (QS. Al Baqarah :20)
15. Muridun
Allah memiliki sifat Muridun, iaitu sebagai Dzat Yang Maha Berkehendak.
Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ (QS. Hud :107)
16. ‘Alimun
Sifat Allah ‘Alimun, iaitu Dzat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi.
Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.
Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu“ (QS. An Nisa’ :176)
17. Hayyun
Allah adalah Dzat Yang Hidup.
Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun mengantuk.
Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ (QS. Al Furqon :58)
18. Sami’un
Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar.
Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ (QS. Al Baqoroh :256)
19. Basirun
Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia.
Allah selalu melihat gerak-geri kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ (QS. Al Hujurat :18)
20. Mutakallimun
Sifat Allah ini bererti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran.
Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Motivational Poster - Don't Give Up!



Winners never quit and quitter never win.

---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Monday, August 27, 2012

Ceramah "Motivasi Kejayaan: 20 Prinsip Kecemerlangan"

Hari ini, 27 Ogos 2012, saya menyampaikan ceramah "Motivasi Kejayaan: 20 Prinsip Kecemerlangan" untuk 60 orang kakitangan syarikat KCI Industries di Kapar, Selangor.  Kakitangan dari berbagai negara. 
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com
Pelaburan Unit Amanah Islam: www.unit-amanah-islam.com

Sunday, August 26, 2012

Motivational Poster - Do not let what you cannot do interfere with what you can do.

Do not let what you cannot do interfere with what you can do.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Motivational Poster - Find a way or fade away


Find away or fade away.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Motivational Poster - Don't Give Up!


Don't give up!
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Islamic Motivational Poster - Allah does not burden a soul beyond that it can bear


"Allah does not burden a soul beyond that it can bear..." (Quran, surah Al-Baqarah: 286)
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Motivational Poster - Which Step Have You Reached Today?


Which step have you reached today?
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Motivational Poster - Persistence


In the confrontation between the stream and the rock, the stream always wins...not through strength, but through persistence.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Motivational Poster - Thinking and Acting


Most of the problems in life are of two reasons: we act without thinking or we keep thinking without acting.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Motivational Poster - Stop Wishing. Start Doing.


Stop Wishing. Start Doing.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Islamic Motivational Poster - Judge Ourselves


We are too busy judging others, we always forget to judge ourselves.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Islamic Motivational Poster - You Nothing But A Number of Days


"You are but a number of days, and  when a day passed away, a part of you passes away" [Hassan Al-Basri]
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Islamic Motivational Poster - Don't Give Up


If "Plan A" didn't work, the alphabet has 25 more letters!

Don't give up! Trust Allah.

---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Monday, August 20, 2012

Eid Takbeer





Eid Takbeer

---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com
Pelaburan Unit Amanah Islam: www.unit-amanah-islam.com

Saturday, August 18, 2012

Adab Menyambut Hari Raya Aidil Fitri


Sebagai hadiah kemenangan orang-orang Islam dalam perjuangan mengengkang hawa nafsu di bulan Ramadhan Allah Subhanahu wa Ta‘ala membalasnya dengan satu hari yang dinamakan ‘Idulfitri atau Hari Raya Fitrah, di mana Allah Subhanahu wa Ta‘ala menghalalkan mereka berbuka puasa dan mengharamkan berpuasa pada hari tersebut.

Dalam keghairahan menyambut Hari Raya yang mulia adalah wajar ianya disambut mengikut lunas- lunas yang digariskan oleh Syara‘ dan tidak dicampurbaurkan dengan perkara-perkara yang dilarang atau yang diharamkan. Hari Raya memang tidak boleh disamakan dengan sambutan perayaan- perayaan yang lain, kerana ianya merupakan kurniaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala khusus kepada hamba- hamba yang beribadat dan berjuang melawan hawa nafsu sepanjang bulan Ramadhan.

Apakah adab-adab dan perkara-perkara sunat yang dilakukan ketika menyambut kedatangan Hari Raya?

Banyak fadilat atau kelebihan yang terdapat pada malam Hari Raya. Oleh sebab itu, di antara adab-adab dan perkara-perkara sunat yang telah digariskan oleh Syara‘ untuk kita melakukannya ialah menghidupkan malam Hari Raya itu dengan melakukan amal-amal ibadat seperti mendirikan sembahyang fardhu secara berjemaah, melakukan sembahyang sunat, bertakbir, memanjatkan doa ke hadrat Ilahi dan melakukan apa- apa jua bentuk perkara yang berkebajikan.

Al-Imam Al-Syafie Rahimahullahu Ta‘ala telah menegaskan bahawa malam Hari Raya itu adalah di antara malam-malam yang mudah diperkenankan doa, sebagaimana beliau berkata di dalam kitabnya Al-Umm: "Telah sampai kepada kami bahawasanya pernah dikatakan, sesungguhnya doa itu sungguh mustajab pada lima malam; malam Jumaat, malam Hari Raya Adha, malam Hari Raya Fitrah, awal malam Rajab dan malam Nisfu Sya‘ban.

Perlu diingat juga, kelebihan menghidupkan malam Hari Raya itu tidak akan diperolehi melainkan dengan mengisi dan menghidupkan sebahagian besar malam tersebut, sebagaimana mengikut pendapat yang shahih.

Kemeriahan Hari Raya lebih dirasai apabila laungan takbir bergema. Namun begitu, tidak bermakna takbir itu semata-mata untuk memeriahkan suasana tetapi lebih dari itu, ianya lebih bersifat untuk melahirkan rasa kesyukuran dan mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Allah memerintahkan kepada kita mengakui akan kebesaran dan keagunganNya dengan mengucapkan takbir.

Ucapan takbir pada malam Hari Raya itu merupakan ibadah yang kita lakukan untuk melepaskan Ramadhan dan untuk menyambut kedatangan ‘Idulfitri. Oleh sebab itu, disunatkan kepada kita mengucapkan takbir dengan mengangkat suara, bermula waktunya dari terbenam matahari malam Hari Raya sehingga imam mengangkat takbiratul ihram sembahyang Hari Raya. Firman Allah Ta‘ala:

Tafsirnya: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
(Surah Al-Baqarah : 185)

Di pagi Hari Raya pula disunatkan mandi kerana Hari Raya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas dan Al-Fakih bin Sa‘d Radhiallahu ‘anhum bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan mandi pada Hari Raya Fitrah dan Hari Raya Adha. Hadis ini dikeluarkan oleh Ibnu Majah.

Di samping itu disunatkan juga memakai pakaian yang sebagus-bagusnya, memakai harum-haruman dan menghilangkan segala bau-bau yang tidak elok. Tidak kira sama ada orang itu hendak keluar pergi ke masjid untuk menunaikan sembahyang Hari Raya ataupun duduk sahaja di rumah, kerana hari tersebut merupakan hari untuk berhias-hias dan berelok-elok. Diriwayatkan daripada Ja‘far bin Muhammad daripada bapanya daripada datuknya:
Maksudnya: "Bahawasanya Shallallahu ‘alaihi wasallam memakai kain yang bergaris-garis (untuk diperselimutkan pada badan) pada setiap kali Hari Raya."
(Hadis riwayat Al-Syafi‘e dan Al-Baghawi)

Sebelum keluar pergi ke masjid untuk menunaikan sembahyang sunat Hari Raya Fitrah disunatkan makan dan minum terlebih dahulu kerana mengikut apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang diriwayatkan daripada Anas Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata:
Maksudnya: "Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak keluar pada waktu pagi Hari Raya Fitrah sehingga Baginda makan (terlebih dahulu) beberapa biji tamar dan Baginda memakannya dalam bilangan ganjil."
(Hadis riwayat Al-Bukhari dan Ahmad)

Selain itu, Hari Raya merupakan hari kemenangan dan kegembiraan, maka sebab itu disunatkan bagi sesama muslim saling mengucapkan tahniah antara satu sama lain dengan mengucapkan: Taqaballahuminna wa minkum 
Ertinya: "Semoga Allah menerima daripada kita dan kamu."
Daripada Jubair bin Nufair, di mana beliau merupakan salah seorang Tabi‘en (orang-orang yang datang setelah Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam) telah berkata (maksudnya): "Sahabat- sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam apabila mereka berjumpa di Hari Raya, setengahnya mengucapkan kepada setengah yang lain:
Ertinya: "Semoga Allah menerima daripada kita dan kamu."
Menurut pandangan jumhur ulama bahawa mengucapkan tahniah di Hari Raya merupakan sesuatu perkara yang disyari‘atkan di dalam Islam.
Al-Imam Al-Qalyubi menaqalkan daripada Al-Imam Ibnu Hajar bahawa memberi atau mengucapkan tahniah pada hari-hari raya, bulan-bulan dan tahun- tahun (kerana ketibaannya) merupakan perkara yang disunatkan. Al-Imam Al-Baijuri mengatakan: Inilah yang yang dii‘timadkan.(Al-Mausu‘ah Al-Fiqhiyyah, Juz 14, m.s. 100)

Manakala itu pula, amalan saling ziarah menziarahi rumah terutama sekali saudara mara terdekat dan sahabat handai merupakan suatu tradisi yang sentiasa diamalkan ketika menyambut Hari Raya. Amalan ini juga sebenarnya termasuk di dalam perkara yang digemari dan disyariatkan di dalam Islam.
Dalil yang menunjukkan pensyariatannya sebagaimana yang diriwayatkan daripada Aisyah Radhiallahu ‘anha, beliau berkata:
Maksudnya: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam masuk kepadaku, dan di sisiku ada dua orang anak perempuan yang menyanyi dengan nyanyian Bu‘ats. Lalu Baginda baring di atas hamparan dan memalingkan mukanya, dan kemudian Abu Bakar masuk, lalu mengherdikku dengan berkata: "Seruling syaitan di sisi (di tempat) Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam!" Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menghadap kepada Abu Bakar lalu berkata: "Biarkan mereka berdua itu." Melalui riwayat Hisyam Baginda menambah: "Wahai Abu Bakar, masing-masing kaum ada hari rayanya, dan hari ini adalah Hari Raya kita."
(Hadits riwayat Al-Bukhari)

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani menerangkan di dalam kitabnya Fath Al-Baari bahawa kedatangan atau masuknya Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu ke dalam rumah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menunjukkan seolah-olah Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu datang sebagai pengunjung atau penziarah selepas masuknya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ke dalam rumah Baginda.
(Al-Fath Al-Baari, Juz 3, m.s. 116 & Al-Mausu‘ah Al-Fiqhiyyah, Juz 31, m.s. 117)

Sehubungan dengan perkara ziarah menziarahi ini, adalah ditekankan kepada orang yang pergi berziarah supaya sentiasa komited terhadap etika ziarah yang ditetapkan oleh Islam. Umpamanya hendaklah meminta izin atau memberi salam sebelum masuk, tidak menghadapkan muka langsung ke arah pintu, menjaga adab kesopanan ketika berada di dalam rumah orang yang diziarahi, memilih waktu yang sesuai untuk berziarah dan sebagainya.

Dalam keghairahan menyambut Hari Raya, perlu diingat jangan sekali-kali sampai lupa kewajipan kita kepada Allah Ta‘ala iaitu mendirikan sembahyang fardhu, dan kerana terlalu seronok jangan pula adanya berlaku perlanggaran batasan-batasan agama.

Apa yang di harapkan daripada sambutan Hari Raya sebenarnya bukannya semata-mata kegembiraan atau keseronokan tetapi yang lebih penting dan lebih utama lagi ialah mendapatkan keberkatan dan keredhaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Semoga kita semuanya mendapat keberkatan dan keredhaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala kerana menghidupkan, membesarkan dan mengagungkan Hari Raya Idulfitri.

(SMO-BD)

---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com
Pelaburan Unit Amanah Islam: www.unit-amanah-islam.com

Wednesday, August 15, 2012

Photos of Masjid Al-Aqsa and Qubbat As-Sakhrah (Dome of The Rock)























Snow covering Dome of the Rock (Qubbbat As-Shakrah)

Dawn


---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Nostalgic photo: I was interviewed by Radio Televisyen Brunei (RTB) on Islamic finance


The day I was interviewed by Radio Televisyen Brunei (RTB) on Islamic finance and related matters. That was in August 2001. Perhaps some people watched the TV program and recognised me when I went to town later in the day...this is a small and peaceful country.
---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Nostalgic photo: Islamic finance award committee meeting


Nostalgic photo...I was in Islamic finance award committee meeting on 19 Oct 2001 (the first of its kind in Malaysia, commissioned by AIBIM and endorsed by the Central Bank of Malaysia). Other members are a Syariah judge, a law professor, a top accountant, a corporate figure and an Islamic bank chairman.


Obviously it was not in Ramadan.

---
Consultant-Speaker-Motivator: www.ahmad-sanusi-husain.com 
Alfalah Consulting - Kuala Lumpur : www.alfalahconsulting.com
Islamic Investment Malaysia: www.islamic-invest-malaysia.com

Tuesday, August 14, 2012

16 things you can do on Laylatul Qadr (the Night of Power/Destiny)


Laylatul Qadr (the Night of Power/Destiny) is described in the Quran as, "better than a thousand months" (97:3). Any action done on this night such as reciting the Quran, remembering Allah, etc. is better than acting for one thousand months which do not contain the night of Qadr.


Allah's Messenger used to exert himself in devotion during th
e last ten nights to a greater extent than at any other time." (Muslim). Allah's peace and blessings be upon our beloved Prophet.

Aisha, may Allah be pleased with her, related that the Prophet said: Look for Laylatul Qadr on an odd-numbered night during the last ten nights of Ramadan (Bukhari).

The Prophet said: "Whoever prays during the night of Qadr with faith and hoping for its reward will have all of his previous sins forgiven." (Bukhari and Muslim recorded from Abu Huraira).

Here are some tips of things we can do on the Night of Power and the time before and after it.

1. Take a vacation for Allah

We take a break from our jobs for almost everything in life. Why not this time to focus on worshiping and thanking our Creator.

If this is not possible at least take a few days off if you can. This can make it easier to stay awake at night to do extra Ibadah, not having to worry about getting to work the next day.

It will also facilitate doing Itikaf.

2. Do Itikaf


It was a practice of the Prophet to spend the last ten days and nights of Ramadan in the masjid for Itikaf.

Those in Itikaf stay in the masjid all this time, performing various forms of zikr (the remembrance of Allah), like doing extra Salat, recitation and study of the Quran. They do not go outside the masjid except in case of emergencies, therefore, they sleep in the masjid. Their families or the masjid administration takes care of their food needs.





Itikaf of a shorter period of time, like one night, a day or a couple of days is encouraged as well.

3. Make this special Dua

Aisha, may Allah be pleased with her, said: I asked the Messenger of Allah: 'O Messenger of Allah, if I know what night is the night of Qadr, what should I say during it?' He said: 'Say: O Allah, You are pardoning and You love to pardon, so pardon me.' "(Ahmad, Ibn Majah, and Tirmidhi).

The transliteration of this Dua is "Allahumma innaka `afuwwun tuhibbul `afwa fa`fu `annee"

4. Recite the Quran


Perhaps you can choose Surahs or passages from the Quran which you have heard in Tarawih this past Ramadan to recite.

If you attend a class where the recitation of the Quran is taught, this is a great time to put your knowledge into practice.

5. Reflect on the meaning of the Quran

Choose the latest Surah or Surahs you've heard in Tarawih and read their translation and Tafseer. Then think deeply about their meaning and how it affects you on a personal level.


(If you want to study the Quran with more understanding, check out Way to the Quran and Access to Quranic Arabic.

6. Get your sins wiped out

Abu Huraira narrated that the Messenger said: Whoever stands (in prayer) in Laylatul Qadr while nourishing his faith with self-evaluation, expecting reward from Allah, will have all of his previous sins forgiven. [Bukhari and Muslim).


Don't just pray using the shorter Surahs that you know. Try to make your prayers longer, deeper and meaningful. If you are familiar with longer Surahs, read the translation and explanation and then pray reciting these Surahs, carefully reflecting on the meaning while you pray.

Even if you are only familiar with the shorter Surahs, read the translation and explanation beforehand, and then pray reflecting on the message of the Surahs.

This is a good way to develop the habit of concentration, even in regular prayers, where many of us tend to be fidgety and/or easily distracted.


7. Make a personal Dua list.

Ask yourself what you really want from Allah. Make a list of each and everything, no matter how small or how big it is, whether it deals with this world or not. Allah loves to hear from us. Once this list is ready, you can do three things:

• Ask Allah to give you those things

• Think about what actions you have taken to get those things

• Develop a work plan to get those things in future.



8. Evaluate yourself.

Ask yourself those questions that need to be asked. Do an evaluation of where you are and where you are going. Let this evaluation lead you to feel happiness for the good you have done and remorse for the bad you have done. (see a short and a long evaluation guide) This latter feeling should make it easier to seek Allah's sincere forgiveness when making the Dua mentioned in tip number one above.

9. Make long, sincere and deep Duas

One of the best times to do this is during the last part of the night.

Abu Huraira, may Allah be pleased with him, related that the Prophet said: When the last one-third of the night remains, our Lord, the Glorious One descends towards the heaven of the earth and proclaims: Who is that who supplicates for Me, and I grant his supplication? Who is that who begs Me for anything and I grant it to him? And who is that who seeks My forgiveness, and I forgive him? (Bukhari, Muslim).

That means for instance, waking up one hour before Suhoor time to ask Allah for anything and everything you want that is Halal. This can be done using the Duas of the Sunnah, but also Dua in your own language, with sincerity and conviction.

For some tips on making Dua please see the article Some personal Duas you can make.

10. Memorize a different Dua every night

They don't have to be long. They can be just one line. And be sure to know what they mean generally at least, even if you don't know the exact translation in English.

You can put them on index cards (or and keep them with you during the day, glancing at them during work, while driving, waiting in line, etc.) Then practice them at night in prayer.

11. Have Iftar with the family

If you've spent Iftar time on weekdays in your cubicle at work alone with a couple of dates, now is the last few days you'll have this Ramadan to spend with your family. Use it wisely.

12. Take the family to Tarawih

Have your spouse and kids missed Tarawih most of Ramadan because you weren't there to drive them to the Masjid, which is too far away to walk to? If so, do all of yourselves a favor and bring everyone for Tarawih in these last ten nights.

13. Attend the Dua after the completion of Quran recitation

Almost all Masjids where the Imam aims to finish an entire reading of the Quran in Tarawih prayers in Ramadan will be completing their recitation in these last ten nights. They may try to end on one of the odd nights and read the Dua at the end of a reading of the Quran. Attend this particular night's Tarawih prayer with your family. See if you can attend different Masjids' Tarawih prayers the night they finish reading the Quran.

14. Finish reading a book on the Prophet

Read about the Prophet's life, which can increase your love for him and Islam by seeing how much he struggled for Allah's sake. It may inspire you to push yourself even harder during these last ten nights. This community is built on sacrifice.

15. Plan for the next year

Once you've done a self-evaluation, you can plan on where you want to go, at least in the next 12 months. Laylatul Qadr is a great night to be thinking about this (without taking away from your worship), since you'll Insha Allah, be in a more contemplative state. You may choose to dedicate one night of power for evaluation and one night for planning for the next year.

16. To do list for the Night of Power

Make a to do checklist for each Night of Power. This should define how you would like your night, the one better than a thousand months, to be used. Pick things from this list and define the sequence you would like to do things in. This will help you avoid wasting your time in unproductive chats which common in the festive atmosphere of Masjids at the Night of Power.  

(by Abdul Malik Mujahid)

http://www.ahmad-sanusi-husain.com/2012/08/16-things-you-can-do-on-night-of-power.html